Tuesday, November 24, 2015
Kuliah Kelas Karyawan Weekend


"Maaf, Pak. Saat ini kami memang membutuhkan seorang karyawan, tetapi minimal D3 atau S1." tutur wanita itu sambil melempar kertas lamaran pekerjaan ku itu kebbelakang kursinya.

Astagfirullah, kesal sekali aku mendengar kata yang keluar darinya itu. Sungguh membingungkan. sebenarnya yang dicari oleh mereka itu apa sih? Seorang yang memiliki skill atau cuma title sih, kan sama saja bohong kalau mereka memiliki title D3 atau S1 tapi skill atau keahlian kerjanya cuma sedikit. Bukan bermaksud untuk merendahkan seseorang, tapi aku hanya ingin tahu, mengapa sistemnya seperti itu? 

Ya, memang aku hanya seorang lulusan SMK tapi aku memiliki keahlian sesuai dengan apa yang mereka cari, walaupun aku tidak kuliah tapi aku selalu mengasah keahlian ku meskipun itu otodidak (belajar sendiri tanpa guru). Dan juga membuat surat lamaran pekerjaan itu gak gratis tahu! Aku harus mengeluarkan biaya cetak foto, print surat lamaran dan membeli amplopnya, setidaknya kembalikan surat lamaranya kalau begitu. ( -_-)

Akupun pulang dan aku meniatkan hatiku untuk memulai kuliah tahun ini, aku membicarakan hal ini pada keluarga ku, dan mereka pun menyetujuinya. dan kebetulan Suami dari kakak sepupu perempuanku juga ingin kuliah, akhirnya kami mendaftarkan diri bersama-sama.

Sudah hampir 4 bulan kuliah ku berjalan semenjak mendaftar bulan September lalu, aku memutuskan untuk mengambil tingkat D3 kelas karyawan weekend yang belajarnya setiap hari sabtu dan minggu saja. Mudah-mudahan kuliah ku berhasil sampai akhir. Amiin yaa Allah.
Read more
Sunday, November 1, 2015
Aku Kembali


Sudah 4 tahun lamanya aku tidak membuka blogger, terakhir kali aku menutup akun ini dikarenakan aku telah berhenti menjadi guru di SMK dan aku mencoba untuk merantau ke luar kota. Pada awalnya, aku agak enggan untuk meninggalkan kota kelahiran ku ini, namun karena banyak dorongan dari teman-teman ku, maka akupun menjadi berani untuk mencobanya.

Banyak sekali pengalaman yang aku dapat pada saat aku merantau ke luar kota, dimulai dari pengalaman sedih, senang, pahit dan manisnya pergi sebagai seorang perantau. Namun aku tidak bertahan lama seperti teman-temanku, aku hanya bisa bertahan selama 2 tahun menjadi seorang perantau. Itu karena kondisi mental dan tubuhku yang lemah ini memaksa aku menjadi sering jatuh sakit.

Mungkin ini adalah jalan yang ditunjukan oleh Allah SWT untuk aku, karena selama aku menjadi seorang perantau, aku menjadi lupa diri, aku lupa dengan Allah, aku lupa dengan Nabi Muhammad SAW dan aku juga lupa dengan urusan Akhirat. Setiap akhir bulan atau tepatnya saat uang gaji sudah turun aku selalu menghabiskannya untuk bermabuk-mabukan, berfoya-foya, berjudi dan lain-lain.

Sekarang aku bahagia karena kini aku tidak lagi di jalan seperti dulu lagi, aku bahagia karena Allah SWT masih sayang kepadaku dan menunjukan jalan yang lurus kepadaku. “Hasbunallah wani’mal-wakîl, ni’mal-mawlâ, wani’man-nashîr" Artrinya: "Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami,  sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami".
Read more